Kisah dari kebun terakhir: hubungan kapitalis di wilayah Adat
Buku ini membantah narasi modernisasi yang digencarkan oleh badan-badan pembangunan bahwa petani yang kalah dalam persaingan tanaman ekspor bisa berganti kerja ke bidang dan tempat lain. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang sedikit membuka lapangan kerja hanya membawa para petani tak bertanah ini ke jalan buntu atau habisnya kebun. Buku ini juga menggugat para aktivis gerakan sosial yang jarang memberi perhatian pada proses privatisasi kebun yang dilakukan oleh petani sendiri dan bukan dipaksakan oleh agribisnis besar atau negara. Buku ini juga membahas perubahan dalam pemanfatan lahan, berakhirnya sistem adat berbagi lahan, dan berakhirnya hutan primer sebagai cadangan tanah, tempat penghuni perbukitan bisa berekspansi manakala dibutuhkan atau ada kesempatan.
No. Panggil | W 39(594.23) LI k |
Judul | Kisah dari kebun terakhir: hubungan kapitalis di wilayah Adat |
Penulis |
Li, Tania Murray Iqbal, Muhammad (ed.) Agustinus, Ronny (tr.) Karimasari, Nadya (tr.) |
Terbit | Tanggerang Selatan |
Penerbit | Marjin Kiri |
Tahun Terbit | 2022 |
Edisi | |
Kolasi | xiv, 326 p.; 20,3 cm. |
ISBN | 978-602-0788-02-9 |
Bahasa | Ind |
Subjek |
Etnologi,
Antropologi,
Tanah adat,
Pertanian,
Kapitalisme,
Masyarakat adat Sulawesi Tengah |
Cara Penggunaan Buku
- Buku hanya dapat dibaca di Pusat Informasi Kompas (PIK).
- Operasional PIK setiap hari Senin-Jumat pukul 09:00-16:00.